Sabtu, 22 Oktober 2016

materi belajar pembelajaran



A.    penentuan materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan suatu yang disajikan guru untuk diolah dan kemudian dipahami oleh siswa,dalam rangka pencapaian tujuan –tujuan instruksional yang ditetpkan. Tanpa adanya kegiatan belajar mengajar yang tepat, sulit bagi siswa untuk dapat memahami materi pelajaran yang telah disediakan. Kegiatan belajar mengajar ini mencakup baik kegiatan guru maupun kegiatan murid yang perlu diwujudkan dalam setiap pengajaran untuk dapat mencapai tujuan-tujuan instruksional  yang telah ditetapkan.
            Untuk dapat menentukan materi pelajaran dengan tepat, pertanyaan-pertanyaan berikut perlu dijawab, yaitu :
-          Apa yang dimaksud dengan materi pelajaran dan syarat-syarat apakah yangperlu dimilikinya ?
-          Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam emilih dan menetapkan ateri pelajaran ?
1. pengertian dan persyaratan materi
            Secara umum, pengertian materi pelajaran telah disinggung dalam bagian yang lalu. Dalam perencanaan pengajaran, materi yang perlu ditetpkan dalam langkah ketiga ( setelah perumusan tujuan dan penyusunan alat evaluasi) baru berupa :
a. pokok-pokok bahan: dan
b. rincian setiap pokok bahan.
Ada  beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran, antara lain : [1]
a. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan/menunjang tercapainya tujuan instruksional.
b. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan/ perkembangan siswa pada umumnya.
c.     materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik danberkesinambungan.
d.         materi pelajaran hendaknya menncakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.
2. Cara Pemilihan
            Dengan mengacu pada uraian yang telah dikemukakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih/menetapkan materi pelajaran:[2]
a. tujuan pengajaran
materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan-tujuan instruksional yang dicai.
b. pentingnya bahan.
Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betul-betul penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk mempelajari bahan berikutnya.
c. nilai praktis
materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi para siswa, dalam arti mengandung nilai praktis/bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
d. tingkat perkembangan peserta didik.
Kedalaman materi yang dipilih hendaknya ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan berfikir siswa yang bersangkutan, dalam hal ini biasanya telah dipertimbangkan dalam kurikulu sekolah yang bersangkutan.
e. Tata urutan
materi yang diberikan hendaknya ditata dalam urutan yang memudahkan dipelajarinya keseluruhan materi oleh peserta didik atau siswa.
B. Penentuan metode mengajar
            Dalam bagian yang lalu, telah diuraikan pengertian dan cara pemilihan materi pelajaran dalam rangka kegiatan perencanaan pengajaran. Disamping itu, telah disinggung pula bahwa setelah pemilihan/penetapan kegiatan belajar mengajar.
1. jenis-jenis metode mengajar
 Ada sejumlah metode yang biasa digunakan dalam kegiatan mengajar, antara lain ialah : metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, percobaan/experimen, latihan simulasi, kerja kelompok, karya wisata, dan sosiodraa atau bermain perang ( role-playing).
            Analisis singkat tentang masing-asing metode mengajar tersebut dapat diikuti dalam uraian-uraian berikut:[3]
  1. Metode ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh guru.
Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik , didukung dengan alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya.
Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai metode kuliah, merupakan cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi , atau uraian tentangsuatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
  1. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialogantara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi initerlihat adeanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
  1. Metode diskusi
metode diskusi pada dasarnya adalah bertukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas. Dalam diskusi, setiap orang diharapkan memberikan sumbangan pikiran, sehingga dapat diperoleh pandangan dari beberapa sudut berkenaan dengan masalah tersebut. Dengan sumbangan dari setiap orang , kelompok diharapkan akan maju dari setiap pemikiran ke pemikiran yang lain, langkah demi langkah, sampai dihasilkan pemikiran yang lengkap mengenai permasalahan atau topik yang dibahas.
  1. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang cukup efektif, sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, di mana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru.

  1.  Metode eksperimen
Jika dalam metode demonstrasi, keaktifan lebih banyak pada pihak guru, metode experimen langsung melibatkan para siswa melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Experimen sering dilakukan dalam pengajaran bidang studi IPA, dimana metode ini merupakan unsur pokok dalam pendekatan inquiri dan discovery (belajar dengan menemukan)
  1.  Metode pemberian tugas
Metode ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa melakukan tugas/kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran serta mengerjakan soal-soal, mengumpulkan kliping , dan sebagainya. Metode ini dapat dilakukan dalam bentuk tuga/kegiatan individual ataupun kerja kelompok, dan dapat merupakan insur penting dalam pendekatan pemecahan masalah atau problem solving.
g.      Metode karyawisata
Melalui metode ini, siswa-siswa diajak untuk mengunjungi tempat-tempat tertentu diluar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah selesai melakukan kunjungan, siswa-siswa diminta untuk membuat/menyampaikan laporan.
h.      Metode sosiodrama
Metode sosiodrama atau bermain peran, merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan orang-orang dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam pelaksanaannya, siswa diberi berbagai peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut serta mendiskusikannya di kelas.
Yang penting untuk disadari ialah bahwa tepat tidaknya suatu metode mengajar, tergantung pula pada jenis tujuan instruksional yang ingin dicapai, di samping faktor-faktor lain. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tidak ada satupun metode yang tepat untuk semua tujuan, dan bahkan untuk mencapai tujuan pun kadang-kadang diperlukan lebih dari satu metode.  
 2.Pemilihan Metode Mengajar
            ­Untuk memilih metode mengajar yang akan dalam rangka perencanaan pengajaran, perlu dipertimbangkan  faktor-faktor tertentu antara lain: kesesuaiannya dengan tujuan instruksional serta keterlaksanaannya dilihat dari waktu dan sarana yang ada.[4]



[1]  R. Ibrahim dan Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran.(Jakarta:Rineka Cipta,2010). .Hlm. 102
[2] Ibid.,Perencanaan Pengajaran…, hlm. 104
[3] Ibid.,Perencanaan Pengajaran…, hlm.106-107
[4] Ibid.,Perencanaan Pengajaran…, hlm. 108

Tidak ada komentar:

Posting Komentar